Tuesday, July 28, 2009

Desy Fajarina adalah manusia paling zalim diabad ini.

Terurut Topik -->
<-- Terurut Waktu -->
Cerita SHALIHA mangsa kekejaman Desy Fajarina ibu kepada Manohara.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlakuan Daisy terhadap Shaliha, biadab.
RATNA SARUMPAETFri, 24 Jul 2009 20:09:47 -0700
KRONOLOGIS KEBIADABAN DAISY TERHADAP SHALIHA, DISAMPAIKAN SHALIHA PADA RATNA
SARUMPAET CRISIS CENTER DAN TIM PENGACARANYA SETIBA DI JAKARTA.



1. Pada tanggal 23 Maret 2007 Daisy Fajarina (Daisy) beserta Ibu Taty (Istri
dari Bapak Aburizal Bakrie) dan teman dari Ibu Tatty yang bernama Bapak
Chunchun pergi ke Florence. Beberapa hari sebelum pergi ke Florence, Daisy dan
Shaliha menginap di kediaman keluarga Bapak Aburizal Bakrie sementara Pinot
bekerja di rumah sewaan mereka. Sehari sebelum pergi ke Florence, Pinot
menginap di kediaman keluarga Bapak Aburizal Bakrie sementara Shaliha kembali
ke rumah sewaan.

2. Pada pagi hari tanggal 23 Maret 2007 tersebut, Shaliha ditelepon Daisy
untuk pergi ke rumah Ibu Taty membuat sarapan pagi dan membersihkan rumah.
Setelah sarapan pagi, Daisy bersama Ibu Taty dan Bapak Chunchun pergi ke
Florence sedangkan Shaliha ditinggalkan berdua bersama dengan Pinot di rumah
Ibu Taty tersebut. Sesaat setelah mereka pergi, Pinot memanggil Shaliha ke
kamarnya untuk membersihkan kamarnya. Namun ternyata pada saat Shaliha masuk ke
kamar Pinot untuk membersihkan kamar, Shaliha mendapatkan Pinot sudah dalam
keadaan setengah telanjang. Pinot sudah tidak memakai celana apapun hanya
kemeja. Lalu Pinot mencoba untuk memperkosa Shaliha. Shaliha berusaha dengan
keras untuk menolak dengan menjerit-jerit mengatakan “no…no..”.

3. Sementara Pinot mencoba memperkosa Shaliha, ternyata Daisy kembali ke
rumah tersebut karena ada barang yang ketinggalan. Daisy mendengar jeritan
Shaliha dan langsung naik ke kamar atas sambil memanggil Shaliha. Mendengar
panggilan Daisy, Shaliha ke luar kamar masih mengenakan baju yang lengkap.
Ternyata ketika Shaliha ke luar kamar, Pinot menyadari kehadiran Daisy dan
langsung pergi ke kamar mandi berpura-pura sedang mandi. Namun Daisy mencurigai
Pinot karena melihat kemaluan Pinot yang sedang ereksi. Setelah Daisy melihat
keadaan Pinot, Daisy langsung memeluk Shaliha dan menangis. Daisy mengatakan
kepada Shaliha bahwa Daisy mengasihani Shaliha yang sudah menjadi korban
Pinot. Daisy melarang Shaliha untuk turun ke bawah karena di bawah ada Ibu Taty
sehingga kejadian tersebut tidak boleh diketahui oleh Ibu Taty.

4. Setelah kejadian itu Daisy menyuruh Shaliha untuk meneruskan pekerjaan
Shaliha membersihkan rumah Ibu Taty dan menyuruh Shaliha untuk langsung pulang
ke rumah sewaan setelah pekerjaan selesai. Setelah memberikan perintah kepada
Shaliha, Daisy berangkat kembali ke Florence bersama dengan Ibu Tatty dan Bapak
Chunchun. Setelah Daisy pergi, Shaliha kembali meneruskan pekerjaannya dan
pulang ke rumah sewaan sebagaimana yang diperintahkan oleh Daisy sebelumnya.
Selama dalam perjalanan ke Florence, Daisy sering menelepon Shaliha untuk
memaksa Shaliha menceritakan apa yang selama ini telah dilakukan oleh Pinot
terhadap Shaliha, terutama pada kejadian tanggal 23 Maret 2007 tersebut.

5. Pada jam 03.00 pagi tanggal 27 Maret 2007, Daisy menelepon Shaliha dan
memerintahkan Shaliha untuk menunggu dia yang sedang dalam perjalanan pulang ke
rumah sewaan. Shaliha menunggu Daisy di luar selama kurang lebih 20 menit
dimana pada saat itu cuaca sedang dingin sekali. Kemudian Shaliha melihat Daisy
pulang bersama dengan suaminya, yang ternyata dijemput Daisy di rumah Ibu Taty
setelah kembali dari Florence.

6. Setelah Daisy turun dari mobil, Daisy menghampiri Shaliha dan langsung
menyeret Shaliha ke kamar tidur Shaliha. Sambil menyeret Shaliha, Daisy
memukul-mukul seluruh tubuh Shaliha. Setiba di kamar tidur, Daisy mendorong
keras Shaliha ke tempat tidur sambil memaki-maki dan menendang-nendang perut
Shaliha. Daisy memukul Shaliha dengan gantungan baju dengan keras hingga
gantungan baju tersebut patah-patah. Sementara itu, Pinot memarkir mobil dan
langsung memenuhi panggilan Daisy untuk datang ke kamar tidur Shaliha. Setiba
di kamar Shaliha, Daisy memaksa Pinot untuk membuka celana dan memaksa Pinot
untuk menunjukkan bagaimana Pinot mencoba untuk memperkosa Shaliha sambil
menelanjangi Shaliha dengan paksa.

7. Sambil memukul-mukul Shaliha, Daisy mengancam Shaliha agar Shaliha
menceritakan kembali kejadian dimana Pinot mencoba memperkosa Shaliha dari awal
hingga kejadian terakhir yang Daisy lihat sendiri. Daisy mengancam Shaliha bila
Shaliha tidak mau bercerita Daisy akan mengambil pisau dan menusuk perut
Shaliha. Lalu setelah Pinot mengulangi kejadian dimana dia mencoba memperkosa
Shaliha, Daisy pergi ke luar kamar. Kemudian Daisy kembali ke kamar tidur
Shaliha dengan membawa gunting. Lalu Daisy langsung memotong-motong dengan
paksa rambut Shaliha. Melihat Daisy yang sedang memotong-motong rambut Shaliha,
Pinot mengatakan kepada Daisy bahwa kejadian tersebut bukan kesalahan Shaliha
namun Daisy kemudian memarahi/bertanya kepada Pinot mengapa Pinot justru
membela Shaliha.

8. Kemudian Shaliha dipukul-pukul kembali oleh Daisy. Lalu Daisy pergi ke
toilet dan kembali lagi ke kamar dengan membawa air seninya. Daisy langsung
memaksa Shaliha dan Pinot untuk meminum air seninya supaya Daisy dapat
memaafkan mereka. Daisy membuka mulut Shaliha dengan paksaan dan menutup hidung
Shaliha sambil memasukkan air seninya ke dalam mulut Shaliha. Hal yang sama
juga dilakukan Daisy terhadap Pinot. Setelah itu Shaliha dan Pinot
muntah-muntah. Walaupun Shaliha muntah-muntah, Daisy tetap memaki-maki Shaliha
dan terus memasukkan air seninya ke mulut Shaliha dan Pinot. Tidak cukup hanya
dengan memaksa meminumkan air seninya, Daisy pun melakukan masturbasi dengan
beberapa jarinya. Setelah puas ia menarik jari-jarinya dari kemaluannya lalu
memaksa Shaliha menghisap jari-jarinya itu. Kejadian tersebut berlangsung
sampai sekitar pukul 06.00 pagi. Lalu setelah merasa lelah Daisy pergi ke kamar
tidurnya bersama dengan Pinot meninggalkan Shaliha dalam keadaan terluka.

9. Setelah beristirahat sampai kira-kira siang hari, Daisy dan Pinot pergi
ke rumah Ibu Taty. Sebelum meninggalkan rumah, Daisy sempat memerintahkan
Shaliha untuk membersihkan rumah walaupun pada saat itu Shaliha dalam keadaan
terluka dan tidak bisa bergerak. Dan Daisy memaksa Shaliha untuk menulis sebuah
surat setelah selesai membersihkan rumah. Isi surat tersebut haruslah mengenai
kejadian yang terjadi sebelumnya dari awal hingga kejadian terakhir. Setelah
Daisy pergi, Shaliha dalam keadaan terluka memaksakan diri untuk membersihkan
rumah sebisanya Shaliha. Setelah membersihkan rumah Shaliha mandi dan kemudian
menulis surat kepada Daisy. Dalam surat tersebut Shaliha tidak menulis seperti
yang Daisy perintahkan. Dalam surat tersebut Shaliha menulis intinya bahwa
Shaliha tidak mau menceritakan apa yang telah terjadi karena Shaliha sebelumnya
sudah menceritakan seluruh kejadian berulang kali kepada Daisy.

10. Shaliha menunjukkan kekecewaannya dalam surat tersebut dengan meminta
Daisy untuk tidak mencari dia dan meminta Daisy untuk mengatakan kepada
keluarga bahwa Shaliha sudah mati. Setelah menulis surat tersebut, Shaliha
meninggalkan rumah dengan menutup kepalanya memakai jilbab. Ketika Shaliha
meninggalkan rumah, pada saat itu anak dari pemilik rumah sewaan yang bernama
Rosa Bashiri (Rosa) keluar dari rumah dan melihat Shaliha. Lalu Rosa bertanya
kepada Shaliha mengenai keributan yang ia dengar pada saat kejadian pagi hari
sebelumnya. Shaliha merasa tersentuh dengan perhatian Rosa dan langsung
menangis. Rosa membuka tutup kepala Shaliha dan melihat rambut Shaliha yang
sudah tak karuan karena sudah dipotong-potong oleh Daisy. Ketika Rosa membuka
tutup kepala Shaliha, Shaliha menceritakan semua kejadian yang dialaminya.

11. Rosa lalu menyembunyikan Shaliha di rumah kecil yang terletak di halaman
rumahnya. Rosa memberikan makan malam dan obat sakit kepala kepada Shaliha
supaya Shaliha dapat beristirahat. Malam itu Shaliha mendengar bahwa Daisy
mencari Shaliha. Shaliha mendengar Daisy mengetuk pintu kamar Rosa dan Daisy
menanyakan apakah Rosa melihat Shaliha. Rosa menjawab bahwa Rosa tidak melihat
Shaliha dan menanyakan kepada Daisy mengapa Shaliha pergi dari rumah. Daisy
meminta Rosa untuk memberikan kunci rumah kecil dimana Shaliha bersembunyi.
Rosa tidak memberikan kunci tersebut dengan alasan bahwa kuncinya ada di kota.
Esok harinya Rosa menyuruh Shaliha untuk sementara meninggalkan tempat
persembunyian dan pergi ke pusat kota. Rosa mengatakan bahwa Rosa akan menyusul
Shaliha. Setelah tiba di pusat kota, Shaliha menelepon Rosa bahwa Shaliha telah
tiba di pusat kota. Rosa langsung menyusul Shaliha ke pusat kota di salah satu
lobi hotel yang ada di pusat kota Cannes.

12. Pada saat bertemu dengan Shaliha, Rosa menceritakan bahwa Rosa
memberikan kunci rumah tempat Shaliha sebelumnya bersembunyi. Rosa mengatakan
bahwa Daisy curiga Shaliha bersembunyi di rumah tersebut karena Daisy melihat
mesin pemanas ruangan seperti habis digunakan dan tempat tidurnya berantakan
seperti habis dipakai. Kemudian Rosa menyuruh David, tukang pipa air yang biasa
membetulkan pipa air di rumah Rosa dan juga di rumah sewaan, untuk menolong
Shaliha bersembunyi. David kemudian menyembunyikan Shaliha di rumah Silvie
LAGARDE, teman dari David. Shaliha tinggal di rumah tersebut kira-kira selama 3
bulan.

13. Pada tanggal 30 Maret 2007, Rosa mendampingi Shaliha untuk pergi ke
dokter Philippe Cascio untuk melakukan visum atas luka-luka Shaliha akibat
perbuatan Daisy. Lalu pada tanggal 4 April 2007 dengan membawa surat keterangan
dari dokter Philippe Cascio, Shaliha melaporkan kejadian pada tanggal 27 Maret
2007 tersebut ke kantor polisi besar di Cannes dengan didampingi oleh Rosa.
Polisi kemudian mengirim Shaliha ke rumah sakit bagian Emergency untuk divisum
kembali.

14. Pada tanggal 10 April 2007 Shaliha dipanggil oleh polisi untuk membuat
berita acara pemeriksaan yang akan dijadikan gugatan terhadap Daisy dan Pinot
di pengadilan negeri Grasse. Shaliha kemudian kembali diminta untuk diperiksa
oleh dokter MEDIONI. Hasil pemeriksaan dokter Medioni dibawa oleh Shaliha ke
kantor polisi. Lalu polisi memproses gugatan kepada Daisy dan Pinot. Polisi
pergi ke rumah sewaan dan mendapatkan surat yang ditinggalkan Daisy untuk
Shaliha. Selain surat, polisi menemukan helai-helai rambut Shaliha di lantai
kamar tidur Shaliha dan gantungan baju yang sudah patah-patah karena digunakan
Daisy untuk memukuli Shaliha.

15. Pada tanggal 21 April 2008, Pengadilan Negeri Grasse menjatuhkan hukuman
kepada Daisy 18 bulan penjara atas tuduhan tidak memberi imbalan atau tidak
cukup memberi imbalan atas pekerjaan seorang yang lemah atau dalam
ketergantungan dan juga tlah menyebabkan orang dalam keadaan lemah atau
tergantung dengan pekerjaan yang tidak sesuai dengan harkat martabat manusia.
Sedangkan suami Daisy, yakni Jurgen Noack Pinot terbukti melakukan perbuatan
pidana: Penyerangan Seksual yang dipaksakan oleh orang yang lebih tua atau
punya kekuasaan atas seorang yang lemah atau yang tergantung pada kondisi
pekerjaan yang tidak manusiawi. Atas perbuatannya itu Pinot harus menjalani
pemidanaan selama 4 bulan. Pengadilan Negeri Grasse juga menghukum Pinot dan
Daisy Fajarina untuk membayar kepada Shaliha Lanti sebesar 15.000 Euro sebagai
ganti rugi.

16. Beberapa bulan setelah keputusan pengadilan tersebut, Ibu Taty
menghubungi Shaliha untuk datang ke rumahnya. Setiba di rumah tersebut, Ibu
Taty menunjukkan kepada Shaliha sebuah koper yang isinya sudah dilihat
sebelumnya oleh Ibu Taty. Dalam koper tersebut terdapat seprai yang ada noda
darah Shaliha dan guntingan rambut Shaliha beserta baju Shaliha yang ada noda
darah Shaliha. Shaliha tidak mau melihat lagi isi koper tersebut dan Ibu Taty
menyarankan kepada Shaliha agar isi koper tersebut dibuang dan meminta Shaliha
untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapapun dengan alasan bahwa kejadian
tersebut sudah selesai diadili. Shaliha menyetujuinya dan kemudian isi koper
tersebut dibuang oleh pembantu Ibu Taty.

17. Sehubungan dengan Kejadian tersebut diatas, Pinot telah menjalani
hukuman penjara selama 4 (empat) bulan, namun demikian Daisy Fajarina belum
pernah menjalani penjara 18 (delapan belas) bulan sebagaimana diputuskan oleh
Pengadilan Negeri Grassse. Untuk itu Shaliha datang ke Indonesia untuk menuntut
keadilan agar Daisy dipernjarakan.

18. Pada saat ini Daisy dalam status buronan pemerintah Perancis. Oleh
karena itu Shaliha sangat berharap agar Pemerintah Republik Indonesia bersikap
adil terhadap Shaliha dengan cara menghukum Daisy atau menyerahkan Daisy untuk
dipenjarakan oleh Pemerintah Perancis.
Jakarta, 23 Juli 2009.

Apakah Desy Fajarina dan Manohara masih dipuja oleh rakyat Indonesia, sedangkah telah terang dan jelas Desy Fajarina telah melakukan KEKEJAMAN dan KEZALIMAN terhadap bangsanya sendiri.

No comments: